Senin, 18 Mei 2015

Penggemar Pakar-pakar Penjas dan olahraga

BANDUNG, itb.ac.id - Civitas akademika ITB kehilangan guru dan juga senior kehormatannya, Prof. Dr. Ir. Harsono Wiryosumarto, M.S. Met. Harsono tutup usia pada Minggu (09/03/14) pukul 08.00 WIB di RS Pondok Indah Jakarta. Selama hidupnya ia telah mengabdi pada ITB dan juga lembaga-lembaga pemerintah lainnya bahkan setelah masa pensiunnya.

Menurut informasi dari mailing list dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), Harsono memang sedang mengalami sakit parah. Sejak Sabtu (08/03/14) Harsono telah dirawat di ICU RS Pondok Indah dan dikabarkan mengalami masa kritis. Jenazah disemayamkan di rumah duka di Cibubur sejak Minggu (09/03/14) pukul 15.00 WIB. Almarhum mendapat tempat peristirahatan terakhir di San Diego Hills, dan kepergiannya dihantarkan dengan upacara pemakaman militer pada Senin (10/03/14) pukul 09.00 WIB.

Pengabdian Sepanjang Usia
Harsono termasuk ke dalam generasi pertama dosen Teknik Mesin bersama dengan Ir. Wiranto Arismunandar, Prof. Samudro, dan Ir. Tata Surdia. Namun pada awal tahun 80-an alumnus teknik mesin ITB ini pernah menjabat menjadi Dekan Fakultas Teknik Industri (FTI) ITB, dimana saat itu ITB hanya memiliki 3 fakultas, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), dan FTI. Kemudian ia melanjutkan pengabdiannya menjadi staf pengajar pada FTMD menjadi hingga masa pensiun di tahun 2000-an.

Tak hanya di ITB, pengabdian Harsono di bidang pendidikan juga tercermin dalam kontribusinya kepada Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) sebagai University Quality Assurance. Selain itu, dirinya juga aktif berperan di dalam lembaga-lembaga pemerintah yang berkaitan dengan teknologi. Harsono pernah mendapat amanah di Badan Pengakajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan diberi kesempatan untuk bekerja bersama Prof. BJ Habibie. Harsono juga pernah menjabat sebagai ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada periode 1991-1999. Di tahun 2000 ia juga menjadi Dewan Penasehat Nasional untuk Jurnal sains Materi Indonesia di Badan Tenaga Nuklir Nasional. Selama masa hidupnya, karya-karya di bidang akademik dan teknologi serta pidato-pidato ilmiahnya telah banyak mewarnai perkembangan ilmu pengetahuan tanah air. Salah satunya adalah dengan buku yang berjudul "Teknologi Pengelasan Logam" bersama Prof. Dr. Toshie Okumura.





Definisi arti Pendidikan Jasmani
Nixon and Cozens (1963: 51) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani didefinisikan sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut.

Dauer dan Pangrazi (1989: 1) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.

Bucher, (1979). Mengemukakan pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional

Ateng (1993) mengemukakan; pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.
Definisi Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa. 


PERBEDAAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA


Ada yang berpendapat bahwa dua istilah yaitu pendidikan jasmani dan olahraga mempunyai satu pengertian yang sama, padahal keduanya memiliki makna yang berbeda.

Sebelum mengetahui perbedaan antara pendidikan jasmani dan olahraga. Sebaiknya kita mengetahui definisi istilah masing-masing.

Menurut Para Ahli Definisi Pendidikan Jasmani

James A.Baley dan David A.Field (2001; dalam Freeman, 2001). Pendidikan fisikal adalah aktivitas jasmani yang membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh. Lebih lanjut kedua ahli ini menyebutkan bahwa: ‘Pendidikan jasmani adalah suatu proses terjadinya adaptasi dan pembelajaran secara organik, neuromuscular, intelektual, sosial, kultural, emosional, dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai aktivitas jasmani.’

Bucher, (1979). Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional

Freeman (2001:5). Pendidikan jasmani memusatkan diri pada semua bentuk kegiatan aktivitas jasmani yang mengaktifkan otot-otot besar (gross motorik), memusatkan diri pada gerak fisikal dalam permainan, olahraga, dan fungsi dasar tubuh manusia.

Barrow (2001; dalam Freeman, 2001). Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan jasmani (exercise). Hasil yang ingin dicapai adalah individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan individu.

UNESCO lewat ICSPE. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak


Menurut Para Ahli Definisi Olahraga


Edward (1973). Olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.

Webster’s New Collegiate Dictonary (1980). Olahraga adalah ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).

Cholik Mutohir olahraga. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.


Jadi perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga :

Pendidikan Jasmani (physical education) digunakan untuk kalangan pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan Olahraga (Sport) untuk kegiatan di luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan prestasi melalui pertandingan dan perlombaan

Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Pendidikan Jasmani
Olahraga
  • Pemahaman gerak
  • Berpacu pada satuan kurikulum
  • Subyeknya pelajar (Child Centered)
  • Pribadi anak seluruhnya
  • Entry Behavior
  • Pengaturan disesuaikan
  • Gerak kehidupan sehari-hari
  • Perhatian ekstra pada anak lamban
  • Tidak mesti bertanding
  • Wajib
  • Prestasi
  • Bebas
  • Subyeknya atlet (Subject centered)
  • Kinerja motorik
  • Talent Scouting
  • Aturan Baku
  • Gerak fungsional cabang
  • Ditinggalkan
  • Selalu bertanding
  • Bebas


DAFTAR PUSTAKA

  1. Ateng Abdulkadir  (1993), Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
  2. Drs. Aip Syarifudin, M.Pd. dkk (2000), Azas dan Falsafah Penjaskes, Jakarta, Universitas Terbuka
  3. Dr. Hj. Tisnowati Tamat, Drs. Moekarto Mirman, M, Ed (1998). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta,  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
  4. Di akses : Senin, 13 Mei 2013: Pukul. 22:56 WIB: http://penjaskes-pendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com/2010/11/pengertian-definisi-pendidikan-jasmani.html.
  5. Di akses : Senin, 13 Mei 2013. Pukul. 23:02 WIB: http://berkasmakalah.blogspot.com/2012/11/makalah-definisi-olahraga-menurut-para.html